
Suatu Ketika Imam Syafi'i tak dapat dapat mengulang hafalannya dengan cepat
شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي
وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي
وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي
“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku
. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat.
Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan
cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.”
Imam Syafi'i dalam riwayatnya usia 7 tahun sudah hafal Al-Qur'an, dan menghafal kitab Al-Muwatho' karya Imam Malik (kitab yang berisi sekitar 1.720 hadits pilihan) di usianya 10 tahun, dan sudah berfatwa di usia 15 tahun.
Hafalan beliau terganggu hanya karena beliau tidak sengaja melihat seorang wanita yang menaiki kendaraannya, lantas tersinggkap pahanya ( dalam riwayat yang lain mata kakinya) lantas, beliau memalingkan mukanya.
Ketidak sengajaan itulah mengakibatkan hafalan beliau terganggu, bagaimana dengan dosa-dosa kita!??